LightReader

Chapter 21 - Bab 22 – Pilar-Pilar Kekuatan Dunia

Dua tahun telah berlalu sejak pertempuran berdarah di luar wilayah Rubelion. Dunia tak tahu nasib Party Velhira—yang kini menyebut diri mereka Grup Elang. Mereka menghilang, dan desas-desus mengatakan mereka mati. Namun, di hutan Finrena, jauh dari jangkauan kerajaan, mereka hidup.

Grup Elang kini bersembunyi di desa Elf tersembunyi, dipimpin oleh Elarion, roh tertua yang menjaga perbatasan antara dunia roh dan dunia nyata. Di sinilah Vilma, Kilyuna, Seviel, Fren, dan Yenra berlatih, memperkuat ikatan, dan menemukan arah baru.

Vilma, yang dulu tertutup dan takut akan identitasnya, mulai sedikit membuka diri. Tapi perasaan? Itu hal yang lain. Ia tak mengerti mengapa jantungnya berdebar saat Kilyuna bicara padanya, atau mengapa ia gugup ketika dekat. Ia hanya tahu, ia tak ingin jauh dari pria itu.

Sementara itu, Kilyuna semakin matang. Ia menjadi pemimpin baru Grup Elang, dan diam-diam memikul banyak beban. Matanya—penuh misteri dari "Pertahanan Dimensi"—sering kali memandang dunia seolah tahu hal yang tidak orang lain tahu.

Suatu malam, mereka berkumpul di depan Api Roh. Elarion memutuskan bahwa mereka telah siap mengetahui kebenaran.

> "Dunia ini bukan sekadar sihir atau pedang. Ada struktur di balik kekuatan. Dan kalian... telah menyentuh intinya."

Struktur Kekuatan Dunia:

Tiga Jalur Dasar:

Jalur Roh (umum di kalangan Elf dan penyihir alami)

Jalur Dimensi (penyimpangan realitas, sangat langka)

Jalur Warisan (garis darah istimewa dan artefak)

Tiga Sistem Tambahan:

10 Senjata Unik: dibuat oleh makhluk surgawi dan roh tertua, mampu menghancurkan kota bahkan dimensi.

Contoh: Oblivion Fang, Nail of Rareth, Silent Bell

10 Keterampilan Pembunuh Dewa: muncul dari trauma besar, pengorbanan, atau kehendak kuat.

Contoh: Dimensi Penolakan, Waktu Kandas, Pemutus Hukum

Garis Darah Unik: turunan dari naga, dewa kuno, atau makhluk luar dimensi.

Elarion menatap Vilma dan Kilyuna bergantian.

> "Satu keterampilan Dewa ada padamu, Kilyuna. Dan kamu, Vilma... kamu punya garis darah unik. Tapi kamu bukan satu-satunya."

Vilma menunduk. "Jadi aku ditakdirkan menjadi monster?"

Elarion menggeleng.

> "Tidak. Kamu ditakdirkan memilih."

Sistem Sihir:

Elarion lalu menjelaskan sistem sihir dunia.

> "Mana mengalir di dunia ini, tapi tidak semua bisa menggunakannya. Sihir tidak langka, tapi... penggunanya langka."

Untuk mengeluarkan sihir, dibutuhkan lingkaran sihir—simbol yang menyalurkan mana ke realita.

Hanya makhluk tertentu atau pemilik kekuatan spesial yang bisa menggunakan sihir tanpa lingkaran.

Ras dan Perannya:

Elf: sebagian besar menguasai Jalur Roh. Cenderung jadi penyihir, penjaga alam, atau tabib.

Manusia: sangat fleksibel. Bisa menjadi penyihir, petarung, pedagang, atau pencipta. Tidak semua manusia memiliki mana.

Dwarf: jarang memiliki bakat sihir. Namun mereka ahli membuat artefak magis dan senjata dari logam langka.

Malam itu, Fren berlatih sihir api. Vilma mencoba menirunya, tapi sihir dalam dirinya seperti liar dan hidup sendiri.

Kilyuna mendekat, mengamati dengan tenang. "Jangan terlalu keras pada dirimu," katanya lembut.

Vilma bingung. "Apa maksudmu?"

Kilyuna hanya tersenyum. Ia tahu Vilma belum memahami dirinya sendiri—baik kekuatannya, maupun hatinya.

Dan Vilma? Ia hanya bisa menatapnya sambil bertanya dalam hati, Kenapa aku merasa begini tiap kali dia tersenyum?

Setelah menjelaskan tentang sistem kekuatan dunia, Elarion menatap dalam api roh yang mulai membentuk bentuk lain: siluet seorang pria bersayap cahaya dan seorang wanita manusia yang tersenyum padanya.

> "Kalian sudah tahu tentang tiga jalur kekuatan, dan tiga sistem tambahan. Tapi tahukah kalian… dari mana asal semuanya?"

Vilma menelan ludah. Kilyuna menegakkan tubuh.

> "Dulu… ada Tuhan. Bukan dewa biasa. Tapi Tuhan sejati. Ia adalah pencipta langit dan bumi, batas sihir, dan pengatur aliran waktu pertama. Dialah Aeon Originum."

Namun, lanjut Elarion, Aeon memiliki satu aturan paling suci: Tuhan harus mencintai semua makhluk secara setara, tidak boleh mencintai satu secara khusus.

> "Namun Ia melanggar."

Di masa awal dunia, Aeon jatuh cinta pada seorang perempuan manusia biasa. Ia tidak menghapus cintanya. Ia menyembunyikannya.

> "Dan dari cinta itu… lahirlah seorang anak."

Momen itu menjadi titik kejatuhan Aeon. Sebab dalam melahirkan anak, Ia mewariskan sebagian kekuatannya. Kekuatannya pun perlahan terpecah—bukan hanya kepada anak itu, tapi juga kepada sistem yang tak stabil: lahirlah 10 Keterampilan Pembunuh Dewa, pecahan-pecahan dari kehendaknya.

> "Keterampilan itu tak bisa diajarkan. Mereka hanya muncul pada individu yang mengalami trauma, harapan besar, atau pengorbanan seperti yang pernah dilakukan Tuhan. Mereka adalah kehendak-Nya yang tak tersampaikan."

Sebagian makhluk ilahi mulai menganggap Aeon telah tercemar, dan dunia pun mulai melemah. Dimensi lain terbentuk liar, roh-roh liar muncul, bahkan batas sihir mulai mengabur.

> "Namun yang paling parah… Tuhan sendiri menjadi lemah."

Ia tidak dibunuh.

Ia lenyap—karena ia melanggar peraturan yang Ia buat sendiri.

Tubuh Aeon akhirnya menyatu dengan langit, dan pecahan kekuatannya mengalir menjadi 10 Keterampilan Pembunuh Dewa, serta mengendap ke dalam ruang tersembunyi di luar batas dunia.

> "Di luar dunia ini… ada sesuatu yang bahkan kita, para roh tua, tak tahu. Sebuah rahasia. Dunia ini belum utuh."

Vilma memejamkan mata, bergumam, "Jadi dunia ini… lahir dari cinta yang terlarang?"

Elarion mengangguk. "Dan kehancurannya pun… mungkin akan dimulai dari cinta yang lain."

Mata Kilyuna menyipit.

Vilma tak sadar pipinya memerah, tapi buru-buru menunduk, berusaha menyembunyikannya.

> "Tapi ingat. Kalian adalah bagian dari rantai ini sekarang. Keterampilan telah bangkit. Garis darah unik telah muncul. Dan mungkin… anak Tuhan pun masih hidup, entah di mana."

---

Setelah penjelasan mengenai sistem kekuatan, Elarion membawa mereka ke sebuah altar batu besar. Lingkaran sihir kuno aktif, lalu memproyeksikan peta bercahaya: benua Austania.

> "Austania bukan sekadar tanah. Ini adalah panggung dari konflik takdir, kekuasaan, dan warisan."

---

Peta Politik Austania

Kerajaan Rubelion (Manusia)

Kekuatan militer besar dan pusat politik manusia. Memiliki akademi sihir terbesar dan menguasai satu dari 10 Senjata Unik.

Kekaisaran Timur Rasyvara (Campuran Manusia dan Ras Buatan)

Negeri ekspansionis yang mengandalkan teknologi kuno, kloning, dan pengguna artefak tingkat tinggi. Mengincar makhluk unik dan garis darah langka.

Negara Dewan (Multi-Ras)

Sebuah konfederasi dari ras-ras kecil seperti beastkin, gnome, manusia netral, dan beberapa elf damai. Fokus pada diplomasi, penelitian, dan pengendalian informasi sihir.

Gereja Suci Barat (Pengikut Anak Tuhan)

Sebuah gereja fanatik yang menguasai separuh barat laut Austania. Mereka menyembah Anak Tuhan dan menentang eksploitasi kekuatan surgawi.

Benteng Khordrim (Dwarf)

Terletak di dataran tinggi berbatu. Dikenal sebagai ahli senjata dan pengrajin rune. Jarang terlibat konflik, tapi miliki gudang senjata legendaris.

Kerajaan Irelmath (Elf Roh)

Negeri tertutup di ujung utara. Hutan dan pohon raksasa menyelimuti kota-kota mereka. Menguasai sihir roh dan menyimpan warisan kuno dari Jalur Roh.

Padang Elaraz (Ras Beastkin)

Dataran luas tempat ras manusia-hewan hidup secara nomaden. Mereka jarang terlibat politik, namun dikenal sebagai pejuang hebat.

Gurun Lantor (Ras Naga Tertidur)

Dihindari oleh hampir seluruh ras. Dikatakan sebagai tempat terakhir naga tertidur dan tempat beberapa Garis Darah Unik berasal.

---

Tempat-Tempat Terlarang yang Akan Diungkap Nantinya

1. Kawah Liosmaar

Sebuah lubang raksasa tempat waktu tidak berjalan normal. Konon, makhluk X-Rank muncul dari sini. Dicurigai sebagai tempat retaknya hukum dunia.

2. Menara Tanpa Bayangan

Menara kuno yang tidak memantulkan bayangan. Tidak bisa dideteksi dengan sihir biasa. Diyakini menjadi penyimpan salah satu dari 10 Senjata Unik.

3. Reruntuhan Niveth-Soul

Kota kuno tempat dewa pertama dilahirkan—dan mati. Dilarang oleh Negara Dewan. Diduga menyimpan informasi tentang "Anak Tuhan".

4. Pulau Sairin

Pulau terapung yang menghilang dan muncul setiap 20 tahun. Penuh dengan monster tingkat tinggi dan serpihan dimensi lain.

---

Tambahan Ras Baru

Feylnar

Ras makhluk cahaya yang tinggal di antara kabut dan gunung. Jarang terlihat, tapi dipercaya sebagai pengawas dunia.

Orrhkin

Makhluk amfibi dari rawa dalam, mereka bisa menguasai sihir ilusi dan air. Tinggal di sepanjang pantai barat.

Threlian

Ras bayangan. Dulu pelayan para dewa, sekarang tersebar dan menjadi pemburu kekuatan tua. Beberapa menyusup ke Kekaisaran Timur.

---

> "Austania bukan hanya tentang siapa yang kuat… tapi siapa yang tahu kapan harus muncul," ujar Elarion perlahan.

Vilma hanya bisa menelan ludah. Kilyuna menggenggam gagang pedangnya.

---

Setelah proyeksi Austania menghilang, Elarion mengganti lingkaran sihirnya. Lingkaran itu bergetar—gelap, tak stabil, dan asing.

> "Ada dimensi lain… dunia iblis. Dunia yang bahkan tidak tunduk pada hukum dunia ini."

---

Dunia Iblis dan Octagram

Dunia iblis bukanlah bagian dari Austania. Ia berada di dimensi terpisah, penuh hukum yang berbeda. Namun, dalam kegelapan itu, terbentuk sistem kuno bernama Octagram—delapan lingkaran yang masing-masing mewakili kontrak, kehendak, atau kekuasaan.

Namun, hanya 7 dari 8 lingkaran yang terisi. Mereka dikenal sebagai Tujuh Dosa Besar, dan masing-masing mewakili kekuatan Raja Iblis:

1. Kesombongan (Pride) – Kekuatan untuk menundukkan kehendak siapa pun.

2. Iri (Envy) – Mencuri kekuatan lawan sesaat.

3. Amarah (Wrath) – Memperkuat tubuh sesuai emosi, membuat tubuh nyaris abadi.

4. Malas (Sloth) – Menghapus gerakan dan waktu dari area terbatas.

5. Tamak (Greed) – Menyerap artefak dan sihir seperti lubang hitam.

6. Lapar (Gluttony) – Menyerap memori, jiwa, dan kekuatan musuh.

7. Nafsu (Lust) – Mengendalikan pikiran dan emosi lewat kontak.

> "Dosa kedelapan," bisik Elarion, "tidak pernah dikenal. Konon, dosa itu adalah bentuk pemberontakan terhadap takdir."

---

Empat True Dragon – Saudara Tuhan

Sebelum kematian Tuhan, ada empat makhluk tak tercipta—True Dragon, bukan hasil ciptaan tapi bagian dari dunia itu sendiri. Mereka tidak punya asal, namun dunia tunduk pada keberadaan mereka.

1. Naga Kecepatan (Veltherion) – Mewakili manipulasi gerak dan waktu terbatas. Tercepat dari semua makhluk.

2. Naga Hangus (Azal'Grim) – Membawa kehancuran lewat panas absolut. Keberadaannya menghanguskan hukum sihir.

3. Naga Beku (Elthenea) – Mengendalikan nol mutlak. Membekukan ruang dan makna gerakan.

4. Naga Badai (Rundhalas) – Manipulasi energi murni. Semua bentuk sihir, elemen, dan energi menjadi bahan bakarnya.

> "Mereka empat bersaudara, dan mereka mewakili elemen dasar dunia ini. Mereka tidak tunduk pada siapa pun, bahkan pada Tuhan."

---

Naga Terlarang – Shurvhal, Bayangan Tuhan

> "Tapi ada satu lagi…"

Elarion menunjukkan lingkaran merah tua, retak-retak seperti kaca.

> "Shurvhal. Naga kelima. Ia bukan ciptaan—tapi perwujudan dari dosa Tuhan sendiri."

Tuhan pernah melanggar aturan suci: menyayangi manusia secara personal, dan melahirkan anak setengah ilahi. Kekuatan Tuhan pun melemah dan sebagian terpecah menjadi 10 Keterampilan Pembunuh Dewa.

Namun, sisi gelap Tuhan membentuk Shurvhal: naga kehendak jahat, kehancuran batin, dan kehendak bebas tanpa batas.

---

> "Ia dikurung dalam dimensi yang tak punya nama. Tapi segelnya… masih utuh."

Elarion menatap api roh yang tenang.

> "Dunia ini belum genting. Tidak ada pertanda kiamat. Belum. Tapi pengetahuan ini… harus dijaga. Karena sejarah sering terlupakan. Dan sejarah yang terlupakan… bisa terulang."

Vilma menelan ludah. Kilyuna menggenggam gagang pedangnya lebih erat.

> "Jadi… dunia kita masih damai?" tanya Vilma.

Elarion mengangguk.

> "Iya. Untuk sekarang."

---

More Chapters