LightReader

Chapter 14 - The First Round Has Begun

Di Arena Announcer Mulai Mengumumkan Telah Dimulainya Ronde satu turnamen antar-akademi.

<<"Perhatian Para Penonton yang sudah lama menunggu, di jam ini, di hari ini adalah waktu yang kalian tunggu-tunggu. akhirnya ronde satu telah dimulai">>

Semua Penonton Bersorak gembira...

Aku Lucius Varvatos mulai menatap papan ronde pertama siapa lawan siapa.

Aku bergumam, "Akademi Verdant Melawan Akademi Veostine, yah." Dengan pelan.

Hahhh, Akademi Zelgenia melawan Akademi Hestomelia di Ronde ke 32, Baiklah Aku Akan Menunggunya, aku tidak sabar melawan Elvazio...

----

Di Ruangan putih yang tak berujung, Auvar menunduk, dan sambil duduk di kursi, dan meminum tehnya.

Lalu seseorang Berteleportasi di sampingnya, dan berbicara, "kalian jahat sekali tidak mengajakku pesta teh bersama. Padahal kita sudah sembilan atau sepuluh tahun, kita bersama di W.O.M, Hmph."

Aku Segera meletakkan gelasku diatas kursi, "Loveria, disini tidak ada Lucius. "

Yang menemuiku adalah Loveria Astraviel, Omnireals dan merupakan Inkarnasi Dari Dewa Cinta Ife Apogevma, Hhmm, dia itu orang aneh, dia selalu Bertingkah Seperti Orang Tsundere jika di depan Lucius.

Setelah aku mengatakan itu Loveria Tampak malu, "Ehh, energi spiritual dia tadi ada disini."

Ya... Dia pasti merasakannya, indra Loveria jika menyangkut Lucius memang mengerikan.

Lalu Saat Itu Loveria mulai duduk di depanku, tempat Lucius duduk tadi...

Loveria mulai berbicara, "hahh, ohh iya benar, hari ini kan Ada turnamen antar-akademi, aku lupa..."

Aku Menjawabnya walaupun tahu dia tidak butuh jawaban, "Jika bicara mengenai Turnamen Itu, Lucius tampaknya juga ikut, dia nanti akan bertarung di Ronde 32..."

Loveria kaget dan tampak Terkejut, "Ehh Benarkah, Hihihi, aku harus menontonnya nanti."

Lalu aku mulai mengatakan, "Ini sudah tujuh tahun, sesuai dengan perkataan Lucius, tentang Turnamen Antar-akademi ini..."

Benar... Lucius pada tujuh tahun lalu, dia telah menyatakan bahwa tujuh tahun kemudian dia akan mengikuti Turnamen antar-akademi, dan akan bertarung di Ronde 32, semuanya sudah diketahui oleh Lucius bahkan sebelum turnamen ini benar-benar diselenggarakan...

Loveria mengangguk, "Kalau kuingat kembali memang Lucius pernah mengatakan hal itu..."

Aku Mengangguk dan mengatakan, "Tidak ada hal yang bisa kita sembunyikan dari Ia yang Mahatahu, pembicaraan kita disini dan di waktu ini Pun, Lucius Telah mengetahuinya, setiap perubahan Quark, perubahan Kuantum, perubahan alam, jumlah nafas yang dikeluarkan semua makhluk, dan segalanya, Lucius mengetahuinya... masa lalu, masa sekarang, dan masa depan Lucius Telah mengetahuinya, bahkan Lucius mengetahui hal yang diluar Ketiadaan..."

Loveria tampak kesal dan mengatakan, "cih, kenapa kamu yang Mengatakannya, padahal aku baru saja ingin Mengatakannya."

Aku Segera mengangguk, atas kekesalan Loveria, dan segera meneruskan, "Lalu kenapa Lucius Bertingkah layaknya tidak mengetahui apapun ya... padahal sebenarnya dia mengetahui segalanya... bahkan dia tidak memerlukan The Will of Omniscient Untuk mengetahui segalanya..."

Loveria tersenyum dan dengan sombong berkata, "Ahahaha, itu gampang, Lucius Bertingkah tidak Mahatahu itu karena..."

Kenapa dia berhenti berbicara, apakah ada yang salah, "Kenapa Kamu berhenti berbicara, katamu kau mengetahuinya..."

Loveria tampak kesal, dan menunduk malu, "percuma... Lucius memang menyembunyikannya dari dulu... saat dia berumur empat belas... dia mulai menyembunyikan tujuannya..."

Aku Segera Menjawabnya Dengan Datar, "mungkin dia sudah mulai memiliki tujuannya sendiri, dan tidak ingin kita Mengganggu tujuannya..."

Lucius Varvatos Tidak sebelum itu aku pernah memanggilmu tuan, Tuan kenapa engkau menyembunyikan rahasia besar anda ke kami semua, aku tahu anda mengetahui bahwa aku berpikir seperti ini, maka dari itu... tolong percayalah kepada kami, seperti saat anda masih kecil dan saat bermain bersama kami dulu...

------

Aku Lucius Varvatos, sedang menonton pertarungan Ronde Pertama di Turnamen dengan orang-orang yang satu ruangan tim dengan timku, tentu saja Elvazio Juga menontonnya...

Baiklah mari kita menyelami pertarungan itu...

Di luar Alam Semesta alternatif, dua murid saling berhadapan...

Wasit: "Baiklah, Mulai."

Lalu Murid satu mulai menyerang, "ahahaha, aku yang akan menyerangmu terlebih dahulu Homura..." Dia Berteriak kencang dan menerjang lawannya

Lawannya yaitu Homura tidak tinggal diam, dia menutup matanya, "Skill Ketiga The Will of Gravity: Hand of Gravity..."

Seketika tangannya mengeluarkan Medan magnet dengan daya tarik yang luar biasa, Homura Mengatakan, "Albert Kau tidak akan menang."

Pria yang dipanggilnya, yang bernama Albert tersenyum saat dia mati-matian menahan tarikkan dari Gravitasi yang menariknya kecengkeraman Homura.

----

"Albert Velvarius yang menang..."

----

Albert mengatakan Dengan senyum dan tawa yang lebar, "ahahahaha, Kau pikir bisa mengalahkanku hanya dengan gravitasi seperti ini... akan aku tunjukkan kekuatanku, ahahahahahaha, Black Hole..."

Homura Tercengang, "Apa, kamu sudah tidak memerlukan rapalan lagi..."

Albert Terkekeh, "kekekeke, rapalan itu sudah kuno..."

Homura terlihat kesal, "Cihhh, Skill Pertama The Will of Gravity: Greater Gravity..."

Seketika dimensi mereka berada yang ada di dua belas dimensi, runtuh karena tekanan dari Gravitasi yang super Ekstrem saling bertabrakan...

Beberapa Galaksi mulai runtuh menjadi debu, Alam Semesta alternatif mulai retak...

----

Lalu Scane berpindah pada Komentator yaitu Grauzath.

Dia mengatakan "Alam semesta Alternatif pada dasarnya memiliki dimensi temporal yang tak Terhingga, dan Ruang-Waktu tidak lagi berlaku di sana, Alam Semesta alternatif Sepenuhnya lebih besar dari Multiverse, Alam Semesta Alternatif Sepenuhnya sebesar Hyperverse..."

Lalu Komentator Lain Yaitu Zelfad mengangguk, "Benar, Disana adalah tempat yang memperlakukan realitas layaknya sebagai fiksi, mereka berdua dapat membuatnya retak itu sungguh luar biasa..."

----

Kembali ke pertarungan...

Saat itu Homura mulai memperkuat Greater Gravity yang dia lepaskan sebelumnya...

Akhirnya Black Hole yang dilepaskan Albert mulai retak, dan menghilang menjadi tidak ada...

Albert tersenyum ceria, dan dia segera mengangkat Jarinya, "Black Hole"

Segera Setelahnya, di jarinya muncul Black hole yang kecil, Homura tampak seperti ingin tertawa karena ukuran Black Hole Tersebut, Namun Setelah Albert Melepaskan Black Hole Tersebut... sesuatu yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata tercipta, yaitu Gravitasi yang Super Besar-besaran menghilang tanpa jejak, seperti eksistensi itu sendiri dihapus dari Realitas...

Albert mulai menjelaskan, "Black Hole ini Adalah Prime Eater, dia akan melahap eksistensi, Memutarbalikkan Realitas, dan bahkan dapat mengubah Hukum-hukum Ruang-Waktu..."

Homura mulai kehilangan rasa percaya dirinya, dia tidak pernah membayangkan bahwa Albert akan menjadi sekuat ini.

Saat itu Black Hole Tersebut Mengeluarkan Aura Kegelapan, dan saat itu Aura itu Melahap Seluruh Realitas di alam semesta alternatif tersebut, Alam Semesta alternatif itu mulai runtuh, namun Segera setelah itu alam semesta alternatif kembali seperti semula, tidak ada yang runtuh atau Pun retak, layaknya menganggap semua Kehancuran tadi hanyalah Ilusi yang menghilang bila Dihancurkan...

Homura tidak dapat Menyembunyikan Keterkejutannya dan dia Tercengang melihat apa yang terjadi.

Bagi manusia biasa di alam semesta biasa, mungkin itu terlihat seperti dia memulihkan alam semesta alternatif itu, tetapi di penglihatan makhluk seperti Outlayers Dan Omnireals, Albert baru saja Membelokkan Realitas Hingga skala yang melampaui Von Neumann Universe...

Albert tersenyum kembali dan mengatakan, "Prime Eater bukan hanya melahap tetapi juga dapat Membelokkan Realitas seperti semula."

Saat itu Albert kembali ingin melancarkan serangannya, namun saat Prime Eater itu Hampir Melahap Homura, Wasit Segera Menjentikkan Jarinya, saat itulah Prime Eater menghilang seolah-olah dari awal tidak ada disana.

Wasit Segera Berteleportasi ke samping Albert...

Albert tampak kesal, "Ke-kenapa Kamu...", Saat Albert Berteriak, dia tidak sampai pada teriakannya, karena...

"Albert Velvarius Pemenangnya..." Wasit Segera Mengumumkan Pemenangnya...

Semua Penonton bahkan Komentator Mulai Tercengang dengan hasil ini, karena atas kekuatan Albert yang diluar nalar tersebut, lalu setelah beberapa saat semua Penonton mulai Bersorak dengan keras...

----

Di ruangan nomor 30...

Lucius yang menang mengangguk, tersenyum tipis.

Lalu Saat Itu Lugiel Tampak Memperhatikan Lucius Dan Mengatakan "Lucius Kamu Sudah Menduganya Dari Awal Bukan... kamu mengatakan 'Albert Velvarius yang menang' sebelumnya bukan..."

Lucius hanya mengangguk, dan mengatakan, "kamu menyadarinya ya..."

Ya... itulah kenyataannya, aku memang sudah mengetahui siapa Pemenangnya, jauh sebelum turnamen ini dimulai...

Hahhh, Baiklah 'Oblivion' aku sudah Berpura-pura tidak Memiliki Kemahatahuan Selama Satu tahun tiga Bulan empat Jam sepuluh menit tiga puluh detik, sekarang aku tidak akan Berpura-pura tidak Mahatahu lagi, janjiku dan janjimu sudah terpenuhi...

------

— To be continued

More Chapters